Salam literasi, readers!
Masih ingat apa saja
skill yang harus dimiliki anak manajemen? Kalau lupa bolehlah dibaca lagi, Yuk Bongkar Skill Anak Manajemen. Sebenarnya, setiap skill itu mempunyai komposisi
yang berbeda loh di setiap tingkatan manajer. Berbeda gimana? Memangnya apa
saja tingkatan manajer?
Nah, makanya disimak
dulu yuk level-level manajer di berikut ini:
1. Top Manager
Dari
namanya aja udah keliatan kan? Kalau kalian berpikir level ini paling atas
benar sekali, readers. Top manager merupakan
level yang menempati posisi jabatan tertinggi dan tentunya mempunyai tanggung
jawab yang besar. Biasanya skill yang mereka terapkan lebih banyak di bagian conceptual. Hal ini karena kegiatan yang
ada di level Top Manager cenderung ‘rapat, rapat, dan rapat’. Namun bukan
berarti Top Manager tidak membutuhkan human
skill dan technical skill, ya. Contoh
dari Top Manager ada CEO (Chief Executive Officer), CIO (Shief Informatioan Officer), CFO (Chief Financial Officer), Presiden
Direksi (Presdir), dan dewan direksi.
2. Middle
Manager
Di
bawah Top Manager, ada level tengah yang menjadi jembatan antara Top Manager
dengan tingkatan lainnya. Nah, level yang disebut Middle Manager. Kenapa saya
menyebut jembatan? Ya karena di dalam organisasi apabila Top Manager ingin
menyampaikan sesuatu, ‘biasanya’ tidak akan menyampaikan langsung ke level yang
berada paling bawah, kecuali hal yang
benar-benar mendesak ya. Sehingga Middle Manager merupakan penghubung
keduanya. Kegiatan yang dilakukan oleh level ini ada rapat, membuat rencana,
dan berinteraksi dengan orang lain/konsumen. Nah kalau begitu manajer di level
ini membutuhkan skill yang seimbang antara conceptual,
human, dan technical. Lho, biar
apa? Supaya nyambung kalau ada rapat
atau diajak bicara dengan Top Manajer, selain itu untuk mempermudah proses
penyampaian informasi kepada level yang di bawahnya. Beberapa contoh Middle
Manager di antaranya yaitu Kepala
Departemen (manajer pemasaran, manajer keuangan, dll), Kepala Bagian, Pemimpin
Proyek, Junior Executive (asisten manajer) dan Manajer Divisi.
3. First-line Manager
Level
terbawah dari tingkatan manajer yaitu first-line
manager. Pada level ini cenderung melakukan aktivitas bertemu dengan orang
lain karena tugas dari First-line manajer ini melakukan keputusan yang dibuat
oleh Middle Manager, memimpin, dan mengontrol pekerja secara langsung readers. Maka
dari itu, skill yang dibutuhkan First-line Manager lebih memperbanyak komposisi
pada technical skill dan human skill. Kalian pernah mendengar supervisor? Nah itu termasuk contoh
First-line Manager. Selain itu juga ada manajer lokasi, manajer perkantoran, manajer departemen, manajer shift, atau mandor.
4. Nonmanagerial Employees
Selain
tiga tingkatan di atas, terdapat satu level lagi nih readers. Nonmanagerial
Employees, level manajer yang posisinya di bawah first-line manajer. Biasanya
level ini tidak begitu dilihat karena first-line manajer sudah dianggap paling
rendah jabatannya. Bisa menebak siapa yang berada di level Nonmanagerial
Employees? Mahasiswa yang baru saja lulus. Loh, kenapa? Sesuai dengan
pengertian level ini, dimana merupakan bagian dari organisasi tersebut namun
tidak termasuk dalam struktur manajemen. Biasanya level ini mempunyai tugas
untuk menjalankan perintah yang dibuat oleh manajer lainnya, begitu readers.
Bagaimana? Sudah tau
apa saja tingkatan manajer dan perbedaannya kan?
Sekarang saya mau bertanya
nih, kalau mahasiswa yang sedang melakukan magang termasuk ke level yang mana
ya?Yuk tulis jawaban kalian di kolom komentar. Terima kasih sudah membaca, Readers!
Sources:
The Differences Between Managerial Positions and Non-Managerial Positions3 Tingkatan Manajemen Dalam Organisasi Lengkap
Comments
Post a Comment