Skip to main content

Posts

Menjadi Manusia

Berbicara tentang manusia: Pernah mendengar manusia yang tidak merdeka? Mungkin sebagian besar beranggapan semua manusia di zaman sekarang sudah merdeka karena 'kemerdekaan manusia' masih erat kaitannya dengan masa Nabi Muhammad SAW. Kemerdekaan manusia masih dianggap sebagai tindakan membebaskan budak – menghilangkan belenggu yang mengikatnya. Tanpa disadari ternyata di zaman sekarang justru masih banyak manusia yang belum merdeka. Lalu apa definisi manusia merdeka seiring berjalannya zaman? Tidak ada satu definisi pasti yang sangat tepat untuk merepresentasikan kondisi merdeka seorang manusia. Namun pada dasarnya, hal besar di dunia ini bergantung pada hal kecil. Boleh kita renungkan sejenak? Dalam ruang lingkup individu, merdeka merupakan hal yang sangat sederhana. Yaitu: bisa memilih keputusan sepenuhnya atas diri sendiri. Seperti memilih gaya pakaian, gaya hidup, dan lainnya. Pada ruang lingkup selanjutnya, terdapat beberapa pihak yang juga harus diperhatikan dan – tentu –...
Recent posts

Waktu Menunggu

Kalau bintang bisa gemilang, Itu karena matahari yang terang, Kalau langit tampak gemerlap, Itu karena rembulan yang berkilap. Kalau bunga tampak indah, Itu karena sudah merekah, Kalau kupu-kupu penuh pesona, Itu karena sudah sempurna. Tapi kamu, Masih saja terpaku, Melihat bayangan semu, Apa yang membuatmu ragu? Sudah jelas pasti akan berlalu. Lalu, Kenapa kamu masih menunggu? Memang dia memintamu? Atau hanya kamu yang ingin bertemu? Kenapa kamu masih berharap? Memang dia menganggapmu tetap? Atau hanya kamu yang tulus menatap? Jawab aku! Mau sejauh apa kamu menemani? Sampai dia menyadari keberadaanmu itu berarti? Atau Sampai dia menemukan tambatan hati, lagi? Sudahlah, aku tahu jawabanmu, Sampai kamu lelah sendiri.

Tak Terikat yang Merekat

Waktu, Rupanya cepat melaju, Sempat ku terpapah dengan yang telah berlalu, Namun nyatanya hanya melukis pilu, Walau begitu, Aku menjadi tahu, Sebuah kisah atas ruang temu, Denganmu. Kamu dan waktu, Dua hal yang tak menentu, Terkadang sempat membuatku meragu, Memandang kisah yang masih terbentang pada pandangmu, Walau telah teruntai indahnya kalbu,  Selayang debu masih saja beradu, Haruskah aku terus mengadu? Kepada siapa lagi, kalau bukan Tuhanku?  Aku bersungguh, Maafkan tangisku dalam setiap simpuh, Derai ombak membawa asa terlalu jauh, Angin kencang menerpa puspa yang enggan meluruh, Api berkobar menghanguskan rindu menjadi keruh, Haruskah aku menaruh keyakinan dengan penuh? Tuhan, kuserahkan segala yang membuatku rapuh. Selalu setiap saat, Kulantunkan doa dalam niat, Sebab bagi-Nya, tidak ada yang bisa mengalahkan sekat, Kamu akan tiba di waktu yang tepat, Tak terikat yang merekat.

Terlalu Berarti, 2021.

Terima kasih, ya. Kehadiranmu membuat banyak perubahan untukku. Aku menjadi tahu mana mulus, mana kalus. Aku menjadi terbiasa mendengar kata pulang yang bukan pulang. Aku menjadi tegar mengikhlaskan para tersayang mengejar keinginan tanpa menolehku. Aku menjadi sadar bahwa dunia sangat berliku. Aku menjadi kuat untuk melihat hal yang tidak ingin kulihat. Aku menjadi kuat untuk menyembuhkan duka terberat. Aku menjadi paham pentingnya mencintai diri tanpa mengurusi. Dan yang terpenting, aku menjadi ikhlas merima jalan-Nya. Selain 2018, kamu terlalu berarti, 2021.

Bulan dan Matahari

Tepat setahun yang lalu, Kalau saja aku membisu, Tak kan ada yang layu, Meragu dan berlalu. Berhadapan namun dendam, Sedang aku hanya bisa berdiam, Menatap dalam kelam, Memandang pulang tanpa salam. Sudah banyak yang dilewati, Mulai dari jarak hingga berbagai kondisi, Menjadi kuat tentu pasti, Sayang, kita gagal untuk saling menguatkan diri. Hingga aku tersadar, Ini bukan tentang lamanya kita bersandar, Bukan juga tentang kisah yang terus berputar, Sadarkah bulan sudah lama tak bersinar? Benar, bulan dan matahari saling melengkapi, Tapi tak pernah saling menemani, Seperti siang dan malam hari, Mereka berpisah untuk bermimpi. Saat itu di hari Sumpah Pemuda, Aku bertaki pada diri untuk merela, Tak pernah berniat melupa, Karena ku tahu setiap cerita hidup pasti bermakna.

Analisis Saham: Analisis Fundamental vs Analisis Teknikal

  Pengen investasi saham tapi bingung mau pilih saham yang mana? Bingung nihhh banyak banget pilihan sahamnya. Harus gimana dong biar pilihannya tepat? Nah, kamu harus tau dulu bedanya analisis fundamental dan analisis teknikal! Analisis Fundamental Analisis fundamental itu analisis yang dilihat dari tiga aspek mendasar. Pertama, aspek ekonomi makro seperti kondisi inflasi, pendapatan domestik bruto (PDB), nilai tukar, dan lainnya. Misalnya suatu negara sedang mengalami inflasi yang sangat tinggi, artinya nilai mata uang negara tersebut melemah dan harga-harga mahal. Sebagai investor saham harus cermat memilih saham yang mampu memberikan pengembalian ( return ) minimal sebesar inflasi. Kalau inflasi lebih tinggi daripada return menandakan bahwa investasi yang dilakukan tidak memberikan nilai tambah nih. Kedua, aspek industri dari saham perusahaan yang akan dipilih. Seperti misalnya saat pandemi Covid-19, bisa dilihat industri yang sangat mengalami kenaikan pendapatan yaitu ind...

Apasih Obligasi, Reksadana, dan Saham?

"Sumpah aku bingung mau investasi apa!" "Nama-nama produk investasi masih asing banget buat aku.  Nggak tau bedanya!" DUH! Lewat tulisan ini, semoga bisa membantu kegundahan kalian ya readers . Produk investasi itu ada banyak banget. Investasi obligasi, saham, reksadana, emas, properti, dan masih banyak lagi. Mungkin dari lima produk itu  readers  masih agak kebingungan sama perbedaan obligasi, saham, dan reksadana? Kalau emas dan properti sudah lumayan sering didengar, bukan? Nah yuk kita belajar bareng apa itu obligasi, saham, dan reksadana! Sebelumnya, coba deh cermati Ilustrasi 1 dan Ilustrasi 2 di bawah ini. Ilustrasi 1 Ilustrasi 2 Udah ada pencerahan belum? Biar lebih paham ini dia penjelasannya. OBLIGASI Obligasi merupakan surat hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah, perusahaan negara, bahkan perusahaan swasta. Diterbitkannya surat hutang itu karena mereka membutuhkan uang. Lalu apa untungnya kita sebagai investor di produk obligasi? Kalian tidak akan kehil...