Waktu,
Rupanya cepat melaju,
Sempat ku terpapah dengan yang telah berlalu,
Namun nyatanya hanya melukis pilu,
Walau begitu,
Aku menjadi tahu,
Sebuah kisah atas ruang temu,
Denganmu.
Kamu dan waktu,
Dua hal yang tak menentu,
Terkadang sempat membuatku meragu,
Memandang kisah yang masih terbentang pada pandangmu,
Walau telah teruntai indahnya kalbu,
Selayang debu masih saja beradu,
Haruskah aku terus mengadu?
Kepada siapa lagi, kalau bukan Tuhanku?
Aku bersungguh,
Maafkan tangisku dalam setiap simpuh,
Derai ombak membawa asa terlalu jauh,
Angin kencang menerpa puspa yang enggan meluruh,
Api berkobar menghanguskan rindu menjadi keruh,
Haruskah aku menaruh keyakinan dengan penuh?
Tuhan, kuserahkan segala yang membuatku rapuh.
Selalu setiap saat,
Kulantunkan doa dalam niat,
Sebab bagi-Nya, tidak ada yang bisa mengalahkan sekat,
Kamu akan tiba di waktu yang tepat,
Tak terikat yang merekat.
Comments
Post a Comment