Yang selalu kutunggu, saat kita bertemu
Bertemu walau sejenak untuk menuai rindu
Yang selalu kutunggu, lekukan nyata dari senyummu
Senyuman indah yang dapat kukenang saat kembali terpisah ruang dan waktu
Dan satu yang selalu kuharapkan, hanya ada aku dan kamu
Yang selalu kutunggu, lekukan nyata dari senyummu
Senyuman indah yang dapat kukenang saat kembali terpisah ruang dan waktu
Dan satu yang selalu kuharapkan, hanya ada aku dan kamu
Namun, pertemuan kita kali ini berbeda
Entah mengapa yang kurasa tak lagi sama
Sorotan matamu berbicara, kini bukan hanya aku yang ada di sana
Sosok asing yang mencoba menepikanku, dan kau menerima
Entah mengapa yang kurasa tak lagi sama
Sorotan matamu berbicara, kini bukan hanya aku yang ada di sana
Sosok asing yang mencoba menepikanku, dan kau menerima
Ku ungkap semua yang kurasa padamu
Berharap kau mau mengerti tentang kegelisahanku
Sayangnya, tingkahmu berkata, akulah yang menepikan diriku sendiri
Akulah yang melukai hatiku sendiri
Dan akulah yang tidak pernah mengerti
Bukankah suatu hal wajar jika ku berbicara tentang rasaku?
Rasa gelisah karena tak ingin kehilanganmu
Berharap kau mau mengerti tentang kegelisahanku
Sayangnya, tingkahmu berkata, akulah yang menepikan diriku sendiri
Akulah yang melukai hatiku sendiri
Dan akulah yang tidak pernah mengerti
Bukankah suatu hal wajar jika ku berbicara tentang rasaku?
Rasa gelisah karena tak ingin kehilanganmu
Seharusnya, aku dapat meredakan keraguanku olehmu
Meyakinkan diri bahwa hanya ada aku di matamu
Mengobati rindu setelah lama tak bertemu
Bukan justru menggores luka baru karenamu
Meyakinkan diri bahwa hanya ada aku di matamu
Mengobati rindu setelah lama tak bertemu
Bukan justru menggores luka baru karenamu
Tolong, kamu harus tahu
Tidak selalu jarak yang menjadi penghalang,
Namun kesetiaan lebih berat dari sebuah rintangan.
Tidak selalu jarak yang menjadi penghalang,
Namun kesetiaan lebih berat dari sebuah rintangan.
Comments
Post a Comment