Skip to main content

Posts

Showing posts from 2024

Menjadi Manusia

Berbicara tentang manusia: Pernah mendengar manusia yang tidak merdeka? Mungkin sebagian besar beranggapan semua manusia di zaman sekarang sudah merdeka karena 'kemerdekaan manusia' masih erat kaitannya dengan masa Nabi Muhammad SAW. Kemerdekaan manusia masih dianggap sebagai tindakan membebaskan budak – menghilangkan belenggu yang mengikatnya. Tanpa disadari ternyata di zaman sekarang justru masih banyak manusia yang belum merdeka. Lalu apa definisi manusia merdeka seiring berjalannya zaman? Tidak ada satu definisi pasti yang sangat tepat untuk merepresentasikan kondisi merdeka seorang manusia. Namun pada dasarnya, hal besar di dunia ini bergantung pada hal kecil. Boleh kita renungkan sejenak? Dalam ruang lingkup individu, merdeka merupakan hal yang sangat sederhana. Yaitu: bisa memilih keputusan sepenuhnya atas diri sendiri. Seperti memilih gaya pakaian, gaya hidup, dan lainnya. Pada ruang lingkup selanjutnya, terdapat beberapa pihak yang juga harus diperhatikan dan – tentu –...

Waktu Menunggu

Kalau bintang bisa gemilang, Itu karena matahari yang terang, Kalau langit tampak gemerlap, Itu karena rembulan yang berkilap. Kalau bunga tampak indah, Itu karena sudah merekah, Kalau kupu-kupu penuh pesona, Itu karena sudah sempurna. Tapi kamu, Masih saja terpaku, Melihat bayangan semu, Apa yang membuatmu ragu? Sudah jelas pasti akan berlalu. Lalu, Kenapa kamu masih menunggu? Memang dia memintamu? Atau hanya kamu yang ingin bertemu? Kenapa kamu masih berharap? Memang dia menganggapmu tetap? Atau hanya kamu yang tulus menatap? Jawab aku! Mau sejauh apa kamu menemani? Sampai dia menyadari keberadaanmu itu berarti? Atau Sampai dia menemukan tambatan hati, lagi? Sudahlah, aku tahu jawabanmu, Sampai kamu lelah sendiri.

Tak Terikat yang Merekat

Waktu, Rupanya cepat melaju, Sempat ku terpapah dengan yang telah berlalu, Namun nyatanya hanya melukis pilu, Walau begitu, Aku menjadi tahu, Sebuah kisah atas ruang temu, Denganmu. Kamu dan waktu, Dua hal yang tak menentu, Terkadang sempat membuatku meragu, Memandang kisah yang masih terbentang pada pandangmu, Walau telah teruntai indahnya kalbu,  Selayang debu masih saja beradu, Haruskah aku terus mengadu? Kepada siapa lagi, kalau bukan Tuhanku?  Aku bersungguh, Maafkan tangisku dalam setiap simpuh, Derai ombak membawa asa terlalu jauh, Angin kencang menerpa puspa yang enggan meluruh, Api berkobar menghanguskan rindu menjadi keruh, Haruskah aku menaruh keyakinan dengan penuh? Tuhan, kuserahkan segala yang membuatku rapuh. Selalu setiap saat, Kulantunkan doa dalam niat, Sebab bagi-Nya, tidak ada yang bisa mengalahkan sekat, Kamu akan tiba di waktu yang tepat, Tak terikat yang merekat.