Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2024

Waktu Menunggu

Kalau bintang bisa gemilang, Itu karena matahari yang terang, Kalau langit tampak gemerlap, Itu karena rembulan yang berkilap. Kalau bunga tampak indah, Itu karena sudah merekah, Kalau kupu-kupu penuh pesona, Itu karena sudah sempurna. Tapi kamu, Masih saja terpaku, Melihat bayangan semu, Apa yang membuatmu ragu? Sudah jelas pasti akan berlalu. Lalu, Kenapa kamu masih menunggu? Memang dia memintamu? Atau hanya kamu yang ingin bertemu? Kenapa kamu masih berharap? Memang dia menganggapmu tetap? Atau hanya kamu yang tulus menatap? Jawab aku! Mau sejauh apa kamu menemani? Sampai dia menyadari keberadaanmu itu berarti? Atau Sampai dia menemukan tambatan hati, lagi? Sudahlah, aku tahu jawabanmu, Sampai kamu lelah sendiri.

Tak Terikat yang Merekat

Waktu, Rupanya cepat melaju, Sempat ku terpapah dengan yang telah berlalu, Namun nyatanya hanya melukis pilu, Walau begitu, Aku menjadi tahu, Sebuah kisah atas ruang temu, Denganmu. Kamu dan waktu, Dua hal yang tak menentu, Terkadang sempat membuatku meragu, Memandang kisah yang masih terbentang pada pandangmu, Walau telah teruntai indahnya kalbu,  Selayang debu masih saja beradu, Haruskah aku terus mengadu? Kepada siapa lagi, kalau bukan Tuhanku?  Aku bersungguh, Maafkan tangisku dalam setiap simpuh, Derai ombak membawa asa terlalu jauh, Angin kencang menerpa puspa yang enggan meluruh, Api berkobar menghanguskan rindu menjadi keruh, Haruskah aku menaruh keyakinan dengan penuh? Tuhan, kuserahkan segala yang membuatku rapuh. Selalu setiap saat, Kulantunkan doa dalam niat, Sebab bagi-Nya, tidak ada yang bisa mengalahkan sekat, Kamu akan tiba di waktu yang tepat, Tak terikat yang merekat.