Setiap waktu kudengarkan alunan detik Menemani penantianku dalam rintik Menunggu hal yang serupa dengan gemercik Menimpa, lalu hancur dalam genangan Kuhabiskan masa namun hanya sepatah rasa yang kudapat Membuka mataku bahwa kau tak lagi sepenuhnya Membiarkan asaku terhanyut dalam ucapan semata Lalu, untuk apa senja berbicara? Katakan mengapa aku harus menunggu? Sedang kau di sana berkelana menggores rindu Katakan mengapa aku harus bertahan? Sedang kau di sana melukis senyuman indah di lain rupa Hingga rinduku tak lagi memandang senja itu indah Walau kuingin tetap berpikir, senjaku tetap yang terindah Namun seseorang berkata, j anganlah terbawa, sebab kau yang akan menderita Dan benar, lebih baik kuhancurkan pikiran indahku Kini kupercaya bahwa senja akan muncul kembali di hidupku. Entah milik hari ini atau hari esok.
REFRESH YOUR MIND AND HAPPY READING!